Klienku Rajaku, Lobi-Melobi

oleh -393 Dilihat
oleh

TIRAS.id — Lobi-melobi gampang-gampang susah. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yakni persiapan, pelaksanaan, dan setelah acara lobi.

Melobi klien memang bukan perkara mudah. Salah sedikit, kesepakatan bisnis bisa bubar. Soalnya, selain soal teknis, ada masalah psikologis yang terkait. Misalnya saja, kalau Anda tak cukup pede, jangan pernah berani bertaruh untuk urusan ini.

Karena itu, banyak perusahaan atau perseorangan yang memilih menggunakan pihak ketiga untuk urusan ini, dari public relations (PR) yang formal hingga lady escort yang (ada juga) memberikan layanan “ekstra” untuk kepuasan klien.

Prinsipnya, mengeluarkan segepok duit tak menjadi soal kalau modal itu bisa meraup untung berlipat kali.

Tapi terus-menerus seperti itu rasanya tidak bijaksana juga. Lagi pula, kalau tidak belajar memulainya dari sekarang, kapan bisanya?

Harus diingat, kesuksesan dan kepiawaian melobi tak sekadar memberikan laba kepada perusahaan, tapi juga kepada diri sendiri, khususnya untuk pengembangan karier ke depan.

Menurut sejumlah pakar komunikasi, melobi merupakan upaya mempengaruhi pihak yang menjadi sasaran untuk urusan tertentu agar mereka memiliki sudut pandang yang positif tentang Anda atau perusahaan Anda.

Meski tak harus terlalu memanjakan, menjadikan klien sebagai raja tak ada salahnya.

Kontak dan Pengaruh. Ada dua elemen mendasar dalam melobi, yakni kontak dan pengaruh. Kontak akan ikut menentukan sejauh mana pengaruh yang ditimbulkan, baik dalam lobi formal maupun informal. Tentu pengaruh yang diinginkan adalah pengaruh positif.

Merencanakan dan melaksanakan lobi juga harus memperhatikan apakah target lobi sudah dikenal dengan baik, serta mesti memahami reputasinya dalam masyarakat dan pola pembinaan hubungan praktis yang harus dikembangkan.

Sesungguhnya, menjadi pelobi tak cuma membutuhkan pemahaman akan topik yang dibahas.

Wawasan Anda harus pula lebih luas, tentang perkembangan mutakhir, khususnya hal-hal yang sedang hangat dibicarakan publik. Bukan tak mungkin salah satu di antaranya akan menjadi pembicaraan ringan.

Agar tujuannya mengena, ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan sebelum, pada saat, dan setelah pertemuan lobi tersebut diadakan. Berikut ini beberapa di antaranya, yang disarikan dari berbagai sumber.

Sebelum Pertemuan

  1. Tentukan tujuan dan target lobi dengan jelas. Cari aspek-aspek yang mendukung. Pelajari pula argumentasi-argumentasi yang bisa menentang target lobi Anda.
  2. Pelajari pihak-pihak yang pro dan kontra terhadap topik lobi yang Anda ajukan.
  3. Kumpulkan semua informasi yang berkaitan dengan topik lobi, dan lakukan analisis yang baik, untuk menentukan strategi lobi yang lebih spesifik.
  4. Agar kesiapan Anda semakin mantap, adakan pengamatan terhadap perkembangan informasi tersebut dengan dunia luar dan dalam perusahaan.
  5. Tentukan tempat lobi yang baik, tidak gaduh, dan sebisa mungkin ada relevansinya dengan topik lobi Anda.
  6. Cara berkomunikasi penting pula diperhatikan. Tak ada salahnya belajar, misalnya membaca buku Dale Carnagie berjudul How to Influencing and Winning People.

Pada Saat Pertemuan

  1. Kenakan busana formal.
  2. Jangan pernah datang terlambat, walau beberapa menit sekalipun. Usahakan hadir paling lambat 15 menit sebelum pertemuan diadakan. Pelajari susunan acara untuk mengisi waktu luang Anda.
  3. Awali pertemuan dengan berjabat tangan untuk kemudian bertukar kartu nama. Ya, jangan pernah melupakan perangkat-perangkat kecil seperti kartu nama, pulpen, dan buku catatan.
  4. Jangan memaksakan diri untuk bicara. Saat ada gagasan, tunggu sampai Anda diberi waktu untuk bicara. Jangan sekali-kali memotong pembicaraan klien.
  5. Perbanyak senyum dan bersikaplah ramah, meski tak harus dibuat-buat.
  6. Bicaralah dengan lugas, jujur, padat, dan cerdas. Jangan menganggap bicara panjang-lebar akan meyakinkan klien. Sebaliknya, bisa-bisa Anda malah dinilai bertele-tele.
  7. Jangan melupakan strategi dan tujuan lobi yang telah diatur sebelumnya. Tetaplah selalu berfokus ke target.
  8. Sedikit bumbu guyonan tidak jadi masalah, sepanjang tidak berlebihan.
  9. Kalau menghadapi jalan buntu, usahakan penyelesaian dengan cara win-win solution.

Setelah Pertemuan

  1. Laporkan langkah konkret yang diambil atas keputusan lobi yang telah diadakan.
  2. Meski lobi telah berakhir, sebaiknya jangan memutuskan hubungan hanya sebatas lobi-melobi. Sebab, bukan tidak mungkin Anda atau perusahaan Anda kelak masih membutuhkan kerja sama dengan klien tersebut.
  3. Pelihara komunikasi dengan sesekali menelepon atau mengirimkan pesan pendek (SMS) kepada klien. Ya, setidaknya sekadar bertukar kabar.
  4. Tak ada salahnya melakukan aktivitas bersama kalau kebetulan hobi Anda dan klien sama. Menjadi teman akan lebih baik ketimbang hanya kenalan bisnis.
  5. Evaluasi dengan jujur diri Anda dalam proses lobi yang telah dilakukan, agar Anda mampu tampil lebih baik dalam lobi selanjutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.