[ad_1]
JAKARTA,- Dari total 175,4 juta pengguna internet di Indonesia, di antaranya ada 160 juta orang aktif di sosial media.
Dengan aktifitas massif di sosial media dan bagaimana masyarakat berkomentar baru-baru ini netizen Indonesia menempati urutan terbawah menurut survei Digital Civility Index (DCI) Microsoft tahun 2020.
Lebih dari setengah populasi Indonesia kini telah melek internet. Namun sayangnya tidak disertai etika bermedia digital yang sesuai norma kesopanan.
Berbagai macam profil pengguna dari kategori gender, usia, pendidikan, membuat anonimitas di dunia maya sangat bisa terjadi karena tak semua orang menggunakan nama atau akun asli.
Vivi Andriyani, Marcom & Promotion PT. Alfa Goldland Reality saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat I, Rabu (14/7/2021) mengungkapkan, paling tidak ada sembilan etiket yang harus diterapkan saat berada di dunia maya.
- Ingatlah keberadaan orang lain meskipun internet membuat orang tidak harus bertatap muka. “Namun kita perlu ketahui, sedang berkomunikasi dengan manusia bukan robot. Jadi mereka pasti punya perasaan, punya pikiran sehingga harus tetap ingat keberadaan orang lain yang diajak komunikasi,” ujar Vivi.
- Kedua taat terhadap standart kehidupan online seperti halnya saat sedang tatap muka. Meskipun tidak bertemu langsung, namun norma sopan santun tetap harus dijaga.
- Selanjutnya berpikir dulu sebelum berkomentar, apakah kata-kata atau komentar kita bisa menyakiti orang lain. Apakah kita ingin diperlakukan sama?
- Gunakan bahasa yang sopan dan santun, seperti halnya sedang berkomunikasi langsung. Misalnya menggunakan salam terlebih dulu dan bilang terima kasih.
- Di media sosial atau ruang digital bagilah ilmu kepada orang lain. Menjaga ruang digital yang sehat, bagikan sesuatu yang positif kepada orang lain, misalnya sesuatu yang bisa memberikan motivasi atau inspirasi.
- Jadilah pembawa damai dalam diskusi yang sehat. Dengan kata-kata yang menyejukan dan tidak memancing emosi.
- Kemudian hormati privacy orang lain, jangan menggangu ranah pribadi orang lain dan mencoba untuk mencampuri urusan pribadi.
- Jangan menyalahgunakan kekuasaan di media sosial, junjung tinggi norma kesopanan dalam berperilaku meski di media online.
- Maafkan jika orang lain melakukan kesalahan. Sama seperti halnya di dunia nyata kita memaafkan dan berempati kepada orang lain.
Webinar Literasi Digital di Kabupaten Bogor, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Hadir pula nara sumber seperti Syarief Hidayatulloh, Digital Strategic Hello Monday Morning, Dee Rahma, seorang Digital Marketing Strategic, dan Rizki Arnosa, CEO Codeite.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama.
Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
82 kali dilihat, 32 kali dilihat hari ini
[ad_2]
Source link