Mendagri Berpesan Agar Lulusan IPDN Dapat Mengabdi Dengan Tulus dan Berintegritas

oleh -453 Dilihat
oleh

TIRAS.id —  Alumni IPDN ditantang untuk menghadirkan tata kelola pemerintahan yang baik, amanah dan memiliki kecepatan serta ketepatan dalam merespon berbagai persoalan masyarakat.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D dihadapan wisudawan IPDN.

Menurut Rektor IPDN, Dr. Hadi Prabowo, M.M tahun ini IPDN meluluskan 2.067 orang wisudan yang terdiri atas lulusan Program Doktor Ilmu Pemerintahan (S3) sebanyak 37 orang.

Untuk Program Magister Ilmu Pemerintahan (S2) sejumlah 38 orang dan Program Sarjana Terapan Ilmu Pemerintahan sebanyak 1.992 orang.

Ini merupakan tahun ketiga acara wisuda digelar tanpa mengundang orang tua maupun keluarga wisudawan, hal dilakukan karena situasi masih dalam kondisi pandemi covid-19.

“Tahun ini, lulusan terbaik Program Doktor (S3) Ilmu Pemerintahan IPDN diraih oleh Dr. H. Sattar Taba, S.E., M.IP dengan IPK 3,83.”

“Sedangkan lulusan terbaik Program Magister (S2) Ilmu Pemerintahan diraih oleh Yasinta Dwi Lestari, S.STP., M.Tr.IP dengan IPK 3,83.”

“Program Sarjana Terapan (D-IV) Ilmu Pemerintahan melahirkan M.Isyraqi Aufar Suseso, S.Tr.IP asal pendaftaran Provinsi D.I. Yogyakarta sebagai lulusan terbaik IPDN dengan IPK 3,916 serta berhak menerima penghargaan Kartika Astha Brata”, ujar Hadi Prabowo.

Pada kesempatan ini Mendagri juga menyampaikan bahwa IPDN dibentuk oleh Kementerian Dalam Negeri dengan tujuan untuk membentuk calon kader pamong praja muda IPDN.

Sedemikian rupa agar dapat berperan sebagai motivator, inovator serta pelopor pembangunan dan pelayanan masyarakat serta menjadi aktor perekat persatuan dan kesatuan bangsa.

“Untuk itu lembaga pendidikan IPDN ini harus kita tata dan kembangkan agar dapat menjadi lembaga pendidikan kader pamong praja.”

“Yang berkualitas, inovatif, kompetitif dan anti radikalisme agar dapat mewujudkan visi Indonesia Maju 2020-2024 seperti yang disampaikan oleh Bapak Presiden”, tuturnya.

Mendagri juga memberikan apresiasi yang tinggi atas beberapa inovasi yang telah dilakukan oleh IPDN sesuai dengan yang telah disampaikan oleh Rektor IPDN dalam laporannya.

Diantaranya terkait perubahan statuta IPDN, penataan kelembagaan, kurikulum, laboratorium program studi, home base dosen, akuntabilitas sistem SPCP dan pengembangan smart campus serta sistem informasi akademik.

“Progres pengembangan pendidikan dan kerja sama luar negeri yang dilakukan oleh IPDN saya nilai sudah sangat baik.”

“Terlihat dengan diikutsertakannya praja dalam program beasiswa LPDP juga beberapa kerjasama luar negeri yang sudah terjalin, saya sangat apresiasi hal tersebut”, ujarnya.

Tito juga berharap inovasi-inovasi yang dikembangkan oleh IPDN mampu menghasilkan alumni yang dapat berperan sebagai agent of change (agen perubahan) dalam melakukan pembaharuan tata kelola pemerintahan yang baik di tempat tugas mereka masing-masing.

“Alumni IPDN harus mampu bekerja dengan standar kinerja dan integritas tinggi serta penuh semangat dalam mengabdi kepada bangsa dan negara berlandaskan norma ASN yakni berAKHLAK dan juga dapat menjadi perekat NKRI”, tuturnya.

 

Terakhir, Tito juga berpesan agar lulusan IPDN dapat mengabdi dengan tulus, berintegritas dan memiliki daya tahan dalam menghadapi berbagai perubahan, mampu mengaplikasikan ilmu dan teori pemerintahan.

Yang telah dipelajari dalam pelaksanaan tugas serta memiliki standar kinerja tinggi, penuh pengabdian dan dapat menjaga nama baik IPDN dimana pun berada.

Selain lulusan terbaik dari Program Doktor dan Magister, Program Sarjana Terapan pun menghasilkan 10 lulusan terbaik yakni M.Isyraqi Aufar Suseso, S.Tr.IP asal pendaftaran Provinsi D.I. Yogyakarta sebagai lulusan terbaik IPDN dengan IPK 3,916.

Kemudian Adelia Amanda S.Tr.IP asal pendaftaran Provinsi Jawa Timur dengan IPK 3,915, Rasidin, S.Tr.IP asal pendaftaran Provinsi Sulawesi Tenggara dengan IPK 3,915.

Ursula Flavia Da Costa S.Tr.IP asal pendaftaran Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan IPK 3,892, A.Nur Chofifah S.Tr.IP asal pendaftaran Provinsi Sulawesi Selatan dengan IPK3,883.

Sedangkan Nadia Eunike Sasananaung S.Tr.IP asal pendaftaran Provinsi Sulawesi Utara dengan IPK 3,875, Brigita Vivian Melinda S.Tr.IP asal pendaftaran Provinsi Jawa Tengah dengan IPK 3,852.

Untuk I Putu Adhi Suryanata S.Tr.IP asal pendaftaran Provinsi Bali dengan IPK 3,845, Mila Dewanti S.Tr.IP asal pendaftaran Provinsi Jawa Tengah dengan IPK 3,840, Muhammad Farkhan Fadhlurokhman S.Tr.IP asal pendaftaran Provinsi Jawa Tengah dengan IPK 3,807.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.