KKB Sebar Berita TNI Tewas 9 Orang, TNI Klarifikasi

oleh -305 Dilihat
oleh

TIRAS.id — Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono membantah informasi yang tengah beredar luas di jagat maya terkait enam orang di Tim Gabungan Satgas Yonif R 321/GT gugur oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Menurut Julius, dalam informasi yang ia terima hanya satu orang yang dinyatakan gugur. Ia adalah Pratu Miftahul Arifin

“Informasi yang diterima secara fisik baru Satu orang hanya satu orang atas nama Pratu Miftahul Arifin dari satgas Yonif 32,” ujar Julius di Mabes TNI Cilangkap, Minggu (16/4/2023).

“Jadi, informasi yang lain belum kami dapatkan karena kesulitan untuk mencapai lokasi baik dalam suasana karena cuaca tidak mendukung,” sambungnya.

BACA JUGA: Rakyat Papua Sadar Akan Korban Pembantaian Seperti Suku Aborigin dan Indian

Berita Pasukan TPNB serang pos militer Indonesia di Distrik Yal, versi Sebby Sambon juru bicara Organisasi Papua Merdeka.

Tim Gabungan Satgas Yonif R 321/GT dan Kopassus disebut kena serang oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) atau Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) di Pos Mugi, Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4/2023).

Viral disebut ada enam prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dikabarkan gugur, dan sembilan lainnya dalam tawanan setelah kelompok separatisme bersenjata Papua merdeka.

Kelompok kriminal bersenjata (KKB) melakukan serangan di Pos Militer Mugi di Distrik Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4/2023) sore waktu setempat.

Dikabarkan dalam serangan itu juga, 21 anggota dari satuan Kostrad TNI, pun belum diketahui nasibnya sampai saat ini.

Informasi terkait penyerangan di Pos Mugi tersebut dikabarkan melalui laporan yang ditujukan kepada Panglima Divisi Kostrad-1 yang tersebar ke kalangan wartawan di Papua dan Jakarta.

Dalam laporan itu disebutkan serangan kelompok separatisme bersenjata di Papua, terjadi sekitar pukul 16:30 waktu Nduga.

“Penyerangan dilakukan terhadap Tim Badak-1, Badak-3, Candraca-2, Candraca-11 di Pos Mugi dengan KSTP (Kelompok Separatisme Terorisme Papua) saat pembersihan daerah di wilayah Mugi-Mam,” viral laporan bawahan TNI ke atasan di medsos.

Masih menurut laporan tersebut, terdata mengenai kerugian personel akibat penyerangan mematikan itu. Dikatakan kerugian personel sebanyak 36 orang. Terdiri dari 20 anggota YR 321/GT dan sebanyak 16 personel Kopassus.

“Keterangan: sembilan orang (personel) diduga tertangkap KSTP, 6 orang meninggal dunia, dan 21 orang belum diketahui,” bunyi laporan tersebut.

Masih mengacu pada laporan tersebut juga disebutkan sebagian Tim Gabungan melarikan diri dengan berpencar.

“Tim Gabungan terpencar sehingga menyelamatkan diri menuju ketinggian Cakra-1,” begitu laporan itu.

Adapun terkait dengan sembilan personel TNI yang disandera, menurut laporan tersebut, diketahui dari kontak radio HT Channel KSTP di Pos Mugi.

Dalam kontak radio tersebut, dikatakan kelompok separatisme menyampaikan kepada TNI tentang keberadaan para tawanan yang disandera tersebut.

“Ini 9 orang teman mu mau diambil atau tidak?,” begitu kontak radio yang disebutkan dalam laporan tersebut.

Hingga saat ini, disebutkan dalam laporan itu upaya mengevakuasi personel TNI yang gugur belum dapat dilakukan lantaran kondisi cuaca.

“Proses evakuasi belum dapat dilakukan dikarenakan cuaca hujan dan kabut,” begitu berdasarkan laporan.

Akan tetapi disebutkan otoritas TNI di Papua sudah melakukan koordinasi dengan Dankolakopsrem 172, Dansatgas 321, dan Satgas Gabungan Kopassus untuk mengambil respons atas situasi.

“Dalam rangka evakuasi dan pengiriman bantuan pasukan,” begitu akhir laporan tersebut.

https://matranews.id/simpang-siur-jumlah-korban-tni-akibat-serangan-opm/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.