Anjan Pramuka: Bandar Jangan Masuk ke Lingkungan Kita

oleh -279 Dilihat
oleh
Anjan menerima Pengurus Asosiasi Media Digital Indonesia di studio radio BNN, Jakarta

 

Jenderal polisi yang secara track record “galak” terhadap bandar narkoba ini terus membangkitkan kesadaran, bahwa rakyat Indonesia harus berani melawan bahaya narkoba. Ia punya resep benteng keluarga dan iman.

 

Irjen (Pol) Drs Anjan Pramuka Putra SH M.hum (Deputi  Pencegahan BNN)

TIRAS.id — “Jangan diberikan ke aparat saja, masyarakat sendiri harus bisa mengantisipasi jangan sampai Narkoba masuk ke wilayahnya,” ujar Irjen (Pol) Drs Anjan Pramuka Putra SH M.hum, yang merupakan Deputi  Pencegahan BNN.

Jenderal polisi yang secara track record “galak” terhadap bandar narkoba ini terus membangkitkan kesadaran, bahwa rakyat Indonesia harus berani melawan bahaya narkoba. Iman dan benteng keluarga, harus terus diperkuat.

Perwira tinggi Polri yang ramah dan bersahabat ini, tak hanya di belakang meja tapi keliling Indonesia, mengajak semua insan aparat desa dan media massa, baik elektronik, cetak atau digital untuk trengginas melawan bandar narkoba.

“Kita sama-sama cegah, agar bandar jangan masuk ke lingkungan kita, termasuk juga jangan sampai beredar di desa,” pria kelahiran Semarang ini, suatu kali, tentang program Bersinar, Desa Cegah Narkoba.

Anjan tak pelit ketika diajak ngobrol dan cerita off the record, di balik kasus narkoba.

Kini, pria punya pengalaman sangat panjang dan banyak mendapat penugasan di wilayah kejahatan narkoba ini, menggerakan lintas sektoral departemen menyiapkan edukasi cegah, di era digital yang canggih.

Sering mendapatkan penugasan keluar Negeri seperti Jepang, Singapura, Thailand, USA, Iran, Malaysia, Kamboja, Australia, Vietnam, Kolombia, Perancis, Austria,dan India. Ia melihat jaringan narkoba dari luar negeri sangat kuat, dan Indonesia menjadi sasaran pemerasan barang haram

“Kita sama-sama gerakan masyarakat untuk menjadi bagian dari pencegahan narkoba, jangan hanya BNN yang bergerak. Yuk, kita sama-sama,” demikian tiga bersaudara ini, sambil memperlihatkan radio BNN, sebagai sarana edukasi.

Anjan mengakui, tantangan untuk mengatasi permasalahan narkoba sangat berat. Di penghujung  2020 yang dijalani, ia menyebut sudah banyak tokoh agama, kaum pendidik, intelektual dan LSM termasuk pimpinan media massa yang peduli.

Lelaki kelahiran 21 Januari 1963 ini pun mengingatkan, agar 2021 di masa pandemi ini semua pihak dengan protokoler kesehatan yang baik, bisa terus mencegah dan mengedukasi bahaya narkoba.  “Teruslah berbuat yang terbaik untuk bangsa ini,” ujar Anjan.

Anjan menerima Pengurus Asosiasi Media Digital Indonesia di studio radio BNN.

 

Irjen (Pol) Drs Anjan Pramuka Putra SH M.hum (Deputi  Pencegahan BNN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.