Dr Wawan Hardiwinata Tentang Konsep Tata Kelola Pariwisata Berkelanjutan, Klik Ini

oleh -89 Dilihat
oleh
Dr Wawan Hardiwinata Tentang Konsep Tata Kelola Pariwisata Berkelanjutan, Klik Ini

TIRAS.id –– Konsep Tata Kelola Pariwisata Berkelanjutan: Mengoptimalkan Potensi Wisata dengan Keberlanjutan

Dr. Ir. Wawan Hardiwinata, M,Si. CSD-ISPO memberi catatan pinggir tentang pariwisata berkelanjutan merupakan suatu pendekatan yang melibatkan semua pihak, terutama anggota masyarakat, untuk mengelola sumber daya secara bertanggung jawab.

Konsep ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, sosial, dan estetika, sekaligus memastikan keberlanjutan budaya lokal, habitat alam, keanekaragaman hayati, dan sistem pendukung penting lainnya.

Hardi memberi catatan pinggir, dalam upaya mencapai pariwisata berkelanjutan, beberapa destinasi wisata di Indonesia telah berhasil menerapkan prinsip-prinsip ini, seperti Taman Nasional Baluran, Taman Nasional Ujung Kulon, Sangeh Monkey Forest, Punti Kayu Palembang, dan Umbul Ponggok.

Mengapa penting untuk mengembangkan potensi pariwisata dengan memperhatikan konsep berkelanjutan?

Tujuannya adalah agar pengembangan pariwisata tidak mengeksploitasi sumber daya lingkungan secara berlebihan, melainkan dapat berkelanjutan untuk generasi-generasi mendatang.

Konsep pariwisata berkelanjutan, menurut UNWTO (United Nation World Tourism Organization), mempertimbangkan dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi dalam jangka waktu yang panjang, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pengunjung, menjaga kelestarian lingkungan, dan mendukung perkembangan komunitas lokal.

Ia pun memberi kiat, beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan dalam menerapkan konsep pariwisata berkelanjutan, antara lain:

Pertama, mengenai pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan (Sustainability Management): Mengelola destinasi wisata dengan mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan, termasuk pengelolaan air, energi, limbah, dan penggunaan lahan yang bijaksana.

Kedua tentang pemanfaatan ekonomi untuk masyarakat lokal (Social-Economy): Mendorong partisipasi dan keterlibatan masyarakat lokal dalam manfaat ekonomi yang dihasilkan oleh pariwisata, seperti melibatkan mereka dalam industri kreatif, kerajinan lokal, atau penyediaan jasa pendukung pariwisata.

Sementara yang ketiga soal pelestarian budaya bagi masyarakat dan pengunjung (Culture): Menghormati dan melestarikan budaya lokal, mempromosikan kegiatan budaya yang bertanggung jawab, serta memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk berinteraksi dengan masyarakat lokal dan memahami kehidupan mereka.

Untuk keempat mengenai pelestarian lingkungan (Environment): Melindungi dan merawat lingkungan alam, termasuk menjaga keanekaragaman hayati, mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem, dan mengedukasi pengunjung tentang pentingnya pelestarian lingkungan.

Yang juga perlu jadi catatan, pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia juga dihadapkan pada beberapa hambatan, antara lain kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung keberlanjutan, serta kurangnya pengawasan dan sanksi yang tegas bagi wisatawan yang merusak lingkungan dan cagar budaya.

Hardi memberi kiat, untuk mengatasi hambatan ini, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah strategis, seperti membangun infrastruktur yang ramah lingkungan, meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum, serta mengedukasi wisatawan tentang praktik pariwisata berkelanjutan.

Dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan, pemerintah Indonesia telah menerapkan beberapa prinsip yang melibatkan partisipasi berbagai pihak terkait.

Prinsip-prinsip ini termasuk partisipasi, keikutsertaan para pelaku (stakeholder), kepemilikan lokal, penggunaan sumber daya secara berkelanjutan, mewadahi tujuan-tujuan masyarakat, perhatian terhadap daya dukung, monitor dan evaluasi, akuntabilitas, pelatihan, serta promosi.

Dalam konteks inilah, Dr Hardi dalam semangat Pembangunan Berkelanjutan Era SDG (Sustainable Development Goals), Indonesia membutuhkan kontribusi dari para ahli pariwisata berkelanjutan, termasuk Prof. Dr. Diena Mutiara Lemy, A.Par., M.M, CHE dari UPH (Universitas Pelita Harapan).

Dengan pengetahuannya dan pengalaman dalam bidang pariwisata berkelanjutan, Prof. Dr. Diena Mutiara Lemy, A.Par., M.M, CHE dapat berperan penting dalam mengembangkan dan mengimplementasikan praktik pariwisata berkelanjutan di Indonesia.

Masih menurut Hardi, kolaborasi antara perguruan tinggi seperti UPH dan para ahli pariwisata berkelanjutan akan melahirkan generasi ahli yang mampu memberikan kontribusi yang berarti bagi pembangunan pariwisata Indonesia yang berkelanjutan.

Dengan demikian, upaya menjadikan pariwisata berkelanjutan sebagai salah satu pilar penting dalam pembangunan pariwisata Indonesia merupakan tanggung jawab bersama.

Diperlukan kesadaran dan kerjasama dari semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat lokal, pelaku pariwisata, dan akademisi, untuk mewujudkan visi pariwisata yang berkualitas, lestari, dan memberikan manfaat jangka panjang bagi semua stakeholders.

Gimana?

BACA JUGACatatan Tata Kelola Pariwisata Indonesia Berkelanjutan, Menggagas Perubahan untuk Masa Depan – Berita Senator

Akselerasi Menuju Pariwisata Indonesia Berkelanjutan: Konsep, Tantangan, dan Implementasi – Harian Kami

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.