TNI AL Diperintah KSAL Kerahkan KRI Bantu Maksimal Pencarian Korban Pesawat

oleh -199 Dilihat
oleh
TNI AL Diperintah KSAL Kerahkan KRI Bantu Maksimal Pencarian Korban Pesawat

TIRAS.id — “Unsur-unsur TNI Angkatan Laut membantu Search and Rescue (SAR) pesawat Sriwijaya Air,” kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Julius Widjodjono.

Rupanya,  karena situasi Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono memerintahkan Pangkoarmada I  Laksamana Muda TNI A. Rasyid K untuk mengirimkan berbagai unsur KRI dan personil untuk memaksimalkan pencairan korban jatuhnya pesawat Sriwijaya SJY-182.

KSAL membatalkan  acara Hari Dharma Samudra, yang rencananya akan berlangsung  pada 15 Januari 2021 ini di Natuna.

Kepala Staf Angkatan Laut ke-27 sejak tanggal 20 Mei 2020 ini mengarahkan armadanya  untuk membantu pencarian ke lokasi jatuhnya pesawat yang mengalami musibah.  Penyelam hingga Denjaka sudah langsung bergerak, malam 9 Januari 2020.

Alumnus Akademi Angkatan Laut angkatan ke-XXXIII/tahun 1988 itu berharap korban cepat ditemukan dengan selamat, hingga TNI AL mengerahkan pasukan. Sebanyak 10 KRI disiapkan.

Sejumlah kapal perang atau Kapal Republik Indonesia (KRI)  untuk membantu proses pencarian pesawat.

KRI yang dikerahkan untuk membantu berasal dari jajaran Koarmada I dan Lantamal III. KRI tersebut antara lain KRI Teluk Gilimanuk, KRI Kurau, KRI Parang, KRI Teluk Cirebon, KRI Tjiptadi, KRI KRI Cucut -866, KRI Tengiri serta dua Sea Rider Kopaska dan dua kapal Tunda yakni TD, Galunggung dan Malabar.

Pangko Armada I Laksamana Muda Abdul Rasyid Kacong mengatakan sebanyak 3 KRI dari TNI AL telah berada di sebelah selatan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.

Rasyid menyebut tim penyelam telah bersiap di sana.

KSAL Laksamana TNI Yudi Margono Merespon Cepat SituasiKSAL Laksamana TNI Yudi Margono Merespon Cepat Situasi

Selain itu, kata dia, sudah ada 5 KRI yang kini tengah di perjalanan menuju titik titik koordinat yang diduga lokasi jatuhnya pesawat yang hilang kontak pada pukul 14.40 WIB tadi.

Pesawat Boeing 737-500 dengan nomor penerbangan SJ182 itu terbang dari Bandara Soekarno Hatta, Jakarta menuju Bandara Supandio, Pontianak. Saat ini Basarnas bersama sejumlah tim tengah melakukan pencarian di perairan Kepulauan Seribu.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan kronologi hilang kontaknya pesawat Sriwijaya Air Boeing 737-500 dengan nomor penerbangan SJ182 rute Jakarta-Pontianak.

Pilot Sriwijaya kemudian meminta izin kepada air traffic control di Soekarno-Hatta untuk menaikkan ketinggian. Pilot memperoleh izin meningkatkan ketinggian terbang di 29 ribu kaki pada pukul 14.37 WIB dengan standar instrumen departure.

Namun pada pukul 14.40 WIB, ATC tidak melihat Sriwijaya menuju koordinat yang semestinya. Oleh karenanya, ATC meminta pilot untuk melaporkan arah. “Dalam hitungan detik, SJ182 hilang dari radar,” ujar Budi Karya.

Menurut dia, manajer operasi maskapai langsung berkoordinasi dengan Basarnas  dan instansi terkait. Sehingga segera dilakukan pencarian.

Pada pukul 17.30 WIB, kata Budi Karya, Presiden Joko Widodo memberikan perintah untuk memaksimalkan pencarian tersebut.

“Unsur-unsur TNI Angkatan Laut membantu Search and Rescue (SAR) pesawat Sriwijaya Air.” —  Laksamana Pertama Julius Widjodjono, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal)

 

TNI AL mengerahkan sejumlah KRI untuk membantu proses pencarian pesawat Sriwijaya Air yang jatuh usai hilang kontak, Sabtu (9/1).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.