Stadium General IPDN oleh Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, bertema: Strategi Pencegahan dan Penanggulangan Bencana Nasional

oleh -262 Dilihat
oleh
Stadium General IPDN oleh Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, bertema: Strategi Pencegahan dan Penanggulangan Bencana Nasional

TIRAS.id — Selasa, 1 November 2022 Pukul 09.30 s.d 12.00 WIB telah dilaksanakan Stadium General IPDN oleh Kepala BNPB, yakni Bapak Letjen TNI Suharyanto, S.Sos, MM.

Adapun temanya adalah: “Strategi Pencegahan dan Penanggulangan Bencana Nasional” bertempat di Balairung Rudini IPDN Kampus Jatinangor bagi civitas akademika IPDN (baik kampus Pusat maupun Kampus Daerah) yang dilaksanakan secara luring maupun daring.

Hadir mendampingi Kepala BNPB, Inspektur Utama, Deputi Bidang Logistik Dan Peralatan, Direktur PPSESDA, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi & Komunikasi, Kepala Pusat Pendidikan & Pelatihan Penanggulangan, Plh. Kepala Pusat Pengendalian Operasi, Kepala Koordinator Pengendalian Operasional, Tenaga Ahli, dan Staf Khusus Kepala BNPB.

Materi paparan Kepala BNPB antara lain:

Beliau memberikan motivasi kepada Praja bahwa kesuksesan karier ditentukan oleh konsistensi dalam berbuat baik dan kerja keras dalam menjalankan tugas.

Disampaikan pula bahwa terdapat beberapa alumni IPDN yang bertugas di BNPB dan berharap ada lulusan IPDN yang berminat untuk bertugas di BNPB.

Bagaimana  Indonesia diibaratkan sebagai Supermarket Bencana, karena posisi Indonesia terletak pada persilangan 2 Benua dan Samudra serta pertemuan 3 lempeng besar dunia yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, lempeng Pasifik.

Indonesia negara kepulauan terletak pada garis khatulistiwa pada Kawasan tropik dan memiliki 129 Gunung berapi aktif yang dikenal dengan Ring Of Fire.

Perlu dicatat juga mengenai Indonesia yang menempati posisi tertinggi dari 265 negara rawan bencana khususnya bencana gempa dan tsunami yang menempati posisi lebih tinggi dari gempa tsunami Jepang.

BNPB didirikan berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dan Perpres No.8 Tahun 2008; Perpres No 1 Tahun 2019 yang disempurnakan dengan Perpres No. 29 Tahun 2021, BNPB merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang membantu Presiden dalam penanggulangan bencana, sehingga menjadikan Indonesia Tangguh menghadapi bencana;

Penanganan bencana merupakan urusan semua pihak tidak hanya BNPB, namun menjadi kewajiban Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Masyarakat, dan dunia Internasional.

Peran BNPB tidak hanya bersifat represif, namun lebih mengutamakan pada upaya pencegahan, antara lain: mitigasi bencana, kesiapsiagaan, peringatan dini, pemberdayaan masyarakat. Sesuai penegasan Bapak Presiden Jokowi bahwa pencegahan bencana menjadi prioritas utama.

BNPB dalam melaksanakan koordinasi dengan Pemerintah Daerah melalui BPBD yang di ketuai oleh Sekretaris Daerah dan sebagai Pelaksana Harian Kepala BPBD;

Kepala BNPB juga menjelaskan tentang berbagai macam bencana alam yang dibuat secara kluster meliputi: Geologi dan Vulkanologi, Hidro-Meteorologi I (Kering), Hidro-Meteorologi II (Basah), dan Bencana Non Alam.

Sampai dengan bulan November tahun 2022 telah terjadi bencana sebanyak 3.027 Bencana, antara lain: Banjir sejumlah 1.238 Kali Bencana; Cuaca ekstrim sejumlah 931 Kali Bencana;Gempa Bumi sejumlah 22 Kali Bencana; Tanah longsor sejumlah 562 Kali Bencana; Karhutla sejumlah 248 Kali Bencana; Gelombang panas & abrasi sejumlah 22 Kali Bencana; dan Kekeringan sejumlah 4 kali Bencana.

Praja harus mampu mengembangkan kepemimpinan berbasis kearifan lokal untuk pencegahan dan penanggulangan bencana.

Banyak kearifan lokal yang berhasil dan terbukti mampu mengurangi resiko kebencanaan. Misalnya arsitektur rumah tradisional Nias yang diadopsi oleh Jepang dengan nama Omohada.

Sebelum mengakhiri paparannya, Kepala BNPB menyampaikan 2 pesan kepada IPDN sebagai berikut.

Pertama mengenai BNPB berharap IPDN segera melaksanakan kerja sama dengan BNPB dalam rangka praktek lapangan yang meliputi: upaya pencegahan dan penanggulangan bencana.

Kemudian tentang  BNPB berkenan untuk membantu semua peralatan yang dibutuhkan dalam rangka praktek lapangan dan akan memberikan bantuan sosial/tanggap darurat pada daerah yang terdampak bencana melalui program Bhakti Karya Praja IPDN.

Diskusi berjalan sangat dinamis dan tertib, banyak Praja yang bertanya terkait pencegahan dan penanganan bencana serta koordinasi dengan Pemerintah Daerah.

Pada akhir acara, dilaksanakan prosesi Penganugerahan Kartika Astha Brata Madya dan Lencana Alumni Kehormatan kepada Kepala BNPB.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.