“Yang sudah digunakan untuk isolasi, ada sebelas lokasi,” ujar Dr Teguh Setyabudi, Kepala BPSDM (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia)
TIRAS.id –Menindaklanjuti arahan Menteri Dalam Negeri, Prof Dr Tito Karnavian mengenai pemanfaatan gedung dan prasarana Pusat Diklat Kemendagri yang tersebar di berbagai daerah untuk menampung pasien Covid 19 di daerah.
“Yang sudah digunakan untuk isolasi, ada sebelas lokasi,” ujar Dr Teguh Setyabudi, Kepala BPSDM (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia) dalam penjelasannya kepada media massa, didampingi Kastorius Sinaga (Staf Khusus Menteri Dalam Negeri).
Dalam penjelasannya, Kepala BPSDM menyebut gedung diklat yang sudah difungsikan untuk perawatan adalah BPSDM Provinsi Bali.
“Yang sudah diisolasi ada 107 orang dan setelah diperiksa negatif corona kemudian dipebolehkan pulang. Saat ini masih standby menunggu kedatangan tenaga kerja migran lainnya,” ujar Teguh.
Untuk BPSDM Provinsi Maluku sudah digunakan untuk isolasi 19 orang dan setelah 14 hari dinyatakan negatif corona dan diperbolehkan pulang. “Saat ini masuk lagi 4 orang yang sedang isolasi,” jelasnya.
BPSDM Provinsi Gorontalo sudah digunakan untuk isolasi sebanyak delapan orang TKI dari Jepang dan setelah 14 hari isolasi dinyatakan negatif kemudian diperbolehkan pulang.
“Saat ini tinggal 1 orang yang sedang isolasi yaitu yang dari Amerika,” masih dalam penjelasan Dr Teguh.
Kepala BPSDM melanjutkan keterangannya untuk BKPSDM Kota Semarang.
“Sudah digunakan untuk isolasi empat orang dan setelah isolasi 14 hari dinyatakan negatif, kemudin diperbolehkan pulang. Saat ini ada lagi, delapan orang yang sedang isolasi,” paparnya.
Untuk BPSDM Provinsi Sulawesi Utara, saat ini sedang digunakan untuk isolasi ODP (orang dalam pemantauan) sebanyak 33 orang, di luar tenaga medis. Dan tetap standby kalau ada penambahan.
Sedangkan untuk PPSDM Regional Bukittinggi sudah digunakan untuk isolasi mandiri sebanyak 39 orang dari Kab Tanah Datar dan sekaran sudah pulang. “Saat ini ada 79 orang TKI lagi yang masuk untuk dikarantina/diisolasi,” demikian Teguh.
BPSDM Provinsi Jawa Barat digunakan untuk isolasi 73 orang OTG (orang tanpa gejala atau OTG, yaitu kelompok pasien virus corona terbaru) dan ODP, yang tiga orang sudah sembuh jadi masih ada 70 orang yg sedang isolasi.
“Saat ini masih stanby untuk kemungkinan kedatangan ODP dan PDP lainnya,” masih dalam penjelasan pak kepala BPSDM.
Dijelaskan juga bahwa BPSDM Provinsi Kalimantan Selatan, saat ini sedang digunakan untuk isolasi PDP(pasien dalam pengawasan) sebanyak 25 orang, dan standby untuk penambahan ODP ataupun PDP lainnya.
Untuk PPSDM Regional Yogyakarta digunakan untuk isolasi tenaga medis, tahap pertama adalah delapan orang masih stay di Wisma PPSDM, dan tahap berikutnya menyusul.
Sedangkan untuk BPSDM Provinsi Sulawesi Selatan sudah digunakan untuk isolasi 11 orang OTG Positif Cofid-19 yang berasal dari Santri. Mereka baru dipulangkan dari pesantren di Pulau Jawa.
BPSDM Provinsi Sumatera Barat sudah digunakan untuk transit/isolasi perantau Minang dari Tangerang berasal dari Kab. Solok berjumlah 114 orang. Saat, mereka diperiksa oleh tim medis apakah ODP atau PDP.
Dalam rilisnya, Kepala BPSDM (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia) menjelaskan yang akan segera digunakan BPSDM Kemendagri yg Bogor. Sedang renov sebagian untuk RS Darurat Covid-19 oleh Pemkab Bogor.
Untuk BPSDM Kemendagri di Kalibata Jakarta Selatan, akan digunakan sebagai lokasi “isolasi mandiri” Covid-19 oleh Pemkot Jaksel, saat sedang dalam tahap pembahasan.
“BPSDM Provinsi lainnya prinsip sudah siap, tinggal nunggu perintah lebih lanjut dari masing-masing kepala daerah,” ujar Dr Teguh Setyabudi, Kepala BPSDM (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia).
Kastorius Sinaga menjelaskan, ini merupakan respon cepat dari tim di Kemendagri, saat Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mendapat arahan Presiden Jokowi.
“Gedung dan prasarana Pusat Diklat Kemendagri yang tersebar di berbagai daerah, bisa difungsikan untuk tanggap darurat pasien Covid-19,” ujar Kastorius, yang dikenal sebagai intelektual muda dan pengamat politik ini.
Sebagai catatan dalam penjelasannya, Kasto menyebut dari 34 Provinsi, terdapat 32 Provinsi yang sudah memiliki gedung BPSDM beserta kamar.
Meski kondisinya berbeda-beda, kamar tersebut secara keseluruhan sangat layak untuk ditempati. Ada yang pakai AC dan ada yang tidak pakai AC. Namun semuanya layak pakai.