“Kegiatan SATUPENA ini bagus”, kata penulis senior Chappy Hakim yang banyak menulis buku-buku strategi militer, dunia dirgantara dan kepemimpinan.
Satupena di masa pandemi, peridoe 2021 membuat tradisi penghargaan tahunan untuk 12 penulis nasional.
“Penghargaan kepada penulis nasional akan dilakukan setiap tahun. Penghargaan ini akan ikut mendorong kegairahan berkarya, dan menjadi monumen prestasi penulis,” ujar Nasir Tamara.
“Penghargaan dari media atau institusi lain sudah banyak. Tapi penghargaan dari peer grup jauh berbeda,” papar penulis nonfiksi dan penerjemah yang menyukai lukisan ini.
Nasir yang merupakan pengajar di Universitas Gadjah Mada. Ia mengenyam pendidikan di Paris, Oxford dan Harvaitu menegaskan, “Ini asosiasi penulis yang memberi penghargaan: award dari peer to peer. Dari komunitas penulis kepada penulis yang sudah berkontribusi.”
Demikian Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena, Nasir Tamara menjelaskan. Rapat Umum Anggota, nama lain dari konggres anggota akan diselenggarakan 15 Agutus 2021.
Kongres diagendakan untuk menyempurnakan Anggaran Dasar dan memilih pengurus baru di mana diharapkan akan terjadi regenerasi.
Tim juri diberi tugas sejak minggu lalu menjaring nama untuk penghargaan ini. Tim ini meminta nama mereka dirahasiakan agar kerja mereka tidak diintervensi baik sebelum ataupun sesudah pengumuman.
Akan dipilih 12 nama penulis yang dianggap berkontribusi di bidangnya masing masing.
Nama ke 12 penulis akan diumumkan kemudian setelah dewan formatur terpilih di Rapat Umum Anggota itu.
Kepada media lebih lanjut Nasir Tamara menyatakan kepada wartawan hanya ada Satupena yang legal. Yaitu yang terpilih dalam Konggres Penulis Indonesia di Solo, April 2017.