[ad_1]
JAKARTA – Di media sosial, kebanyakan konten yang mengatasnamakan perempuan biasanya dibuat oleh laki-laki. Jarang sekali perempuan dibicarakan karena gagasan, inisiatif, pikiran, dan perannya.
Kalau kita berbicara mengenai internet, seolah-olah selalu memberi kesempatan dam peluang atau menjadi sumber ilmu pengetahuan. Internet itu adalah konten dan cuan. Namun, yang perlu kita ingat, kita dapat melakukan itu kalau internet adalah ruang yang aman dan nyaman bagi semua orang.
Kita tidak mungkin bisa membuat konten dengan tenang jika setiap hari ada komentar menyudutkan, begitu juga dengan mencari uang di platform media sosial.
Terlebih dahulu, kita bicarakan bagaimana internet menjadi ruang yang aman bagi semua orang. Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) adalah kekerasan yang dilakukan oleh gender yang lebih kuat kepada gender yang lebih lemah untuk membuat korbannya merasa takut, terancam, terintimidasi, dan tak berdaya. Pelaku pelecehan selalu merasa bahwa korban lebih lemah dari dirinya.
“Pelecehan seksual kini difasilitasi teknologi. Kita bisa mendapat ancaman perkosaan lewat SMS, dikomentari tubuhnya lewat media sosial. Di semua platfrom digital pelecehan seksual bisa terjadi. Sangat disayangkan, saat ini komentar rape jokes atau pelecehan dinormalisasi dengan tameng bercanda,” ucap Kalis Mardiasih, Aktivis Gender Equality, dalam webinar di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (13/7/2021).
Jenis kekerasan digital yang lain ada impersonation yaitu berpura-pura menjadi orang lain, akun palsu, dan cyber grooming. Cyber grooming adalah perilaku manipulasi oleh pelaku kepada korban yang berujung menjadi korban penculikan atau pelecehan seksual.
Selain itu, ada cyberstalking yaitu penguntitan secara sengaja di media online dan merasa korban itu tidak aman. Terdapat juga non consensual intimate images (NCII) yaitu tindakan pendistribusian gambar atau video yang mengeksploitasi seseorang secara seksual di internet tanpa persetujuan orang tersebut.
Lanjutnya, terdapat trolling atau tindakan memposting pesan, gambar, dan bideo untuk tujuan mengganggu, memprovokasi, dan menyerukan kekerasan dengan meme dan menggunakan akun palsu. Doxing adalah tindakan menyebarkan informasi pribadi seseorang tanpa persetujuan melalui internet.
“Kekerasan itu enggak selalu pakai ancaman, ada yang PDKT lalu dirayu-rayu. Ternyata itu adalah modus kekerasan zaman sekarang. Jadi, kita harus menjaga diri di digital platform,” jelas Kalis Mardiasih.
Budaya jurnalisme sexist dalam menulis berita tentang perempuan. Kerugiannya, perempuan jarang dibicarakan soal perannya, melainkan hanya fisiknya saja.
Jika ada pelecehan seksual, media tidak pernah fokus ke pelaku tetapi yang ditulis adalah korbannya dan dalam tulisan tersebut juga korban masih di objektifikasi dan seksualisasi.
Akan tetapi, “Yang bisa menjadi korban pelecehan seksual, laki-laki juga bisa menjadi korban, seperti pada kasus pebulutangkis Jojo.”
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi.
Webinar wilayah Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (13/7/2021) ini juga menghadirkan pembicara, Andry Hamida, Head od Creative Visual Brand Hello Monday Morning, Tohirin, Ketua KNM Ciamis, Taufik Hidayat, Kepala UPT IT & Dosen Fakultas Teknik Universitas Islam Syeikh Yusuf, dan Randi Rinaldi sebagai key opinion leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
100 kali dilihat, 8 kali dilihat hari ini
[ad_2]
Source link