Sejauh mana pentingnya halal bagi UMKM Indonesia?
TIRAS.id — Mengusung tema “Dampak Covid-19 Terhadap Sosial Ekonomi UMKM, Produsen Makanan & Minuman serta solusinya.
Seminar online ini diselenggarakan oleh DPP Hipmikindo.
Semuanya dilakukan online dalam seminar ini, termasuk sambutan dan juga penyampaian materinya.
Menarik, karena memiliki keunggulan. Dinilai lebih fleksibel karena dapat diakses dimana saja dan kapan saja, dan lebih efisien disegala aspek.
Menghadirkan keynote speaker Menteri PMK Muhajir Effendy yang diwakili oleh Aris Darmansyah selaku staf ahli Kemenko PMK Bidang UMKM, Ekonomi Kreatif dan Ketenagakerjaan.
Dalam kesempatan ini, Pak Menteri tidak bisa hadir karena ada ratas (rapat terbatas dengan Presiden Jokowi).
Staf Ahli Bidang UMKM Ekonomi Kreatif dan Ketenagakerjaan Kemenko PMK Aris Dharmansyah memberikan informasi, perihal program kemenko PMK.
Dipaparkan juga program pemerintah yang sedang berlangsung yang dapat dimanfaatkan langsung oleh UMKM.
Adapun pembicara Prof. Soekoso selaku Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) memberikan penjelasan sejauh mana pentingnya halal bagi UMKM Indonesia.
Ke depan pemerintah, akan memberikan gratis untuk sertifikat halal bagi usaha mikro.
Pembicara yang mewakili BPOM adalah Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan Reri Indriani yang berjanji akan membantu UMKM yang kesulitan membuat MD yang terbentur di Pemda untuk bersinergi dengan PEMDA.
Tak kalah pentingnya, pembicara mewakili Perguruan Tinggi yaitu Ketua STIEBI Dr. Rr Dyah Eko Setyowati, yang sudah melakukan pendampingan UMKM di STIEBI Entrepreneur Center yang bermitra dengan HIPMIKINDO.
Menurut Dyah, STIEBI Entrepreneur Center dimasa Pandemi Covid.19 ini banyak Usaha Mikro yang turun drastis omsetnya.
Oleh sebab itu, STIEBI Entrepreneur Center membantu mencarikan solusi antara lain memberikan ide dan pelatihan, misalnya usaha mikro makanan yang biasanya berjualan makanan di Warung Makan, di Mall karena Mall-nya tutup karena Pandemi Covid.19.
Para enterpreneur tidak bisa berjualan, maka diberikan solusi sebagai berikut.
Di poin pertama adalah, memberi pelatihan membuat Frozen Food dan dijual online, bisa lewat medsos, dan WAG pertemanan.
Untuk solusi berikutnya adalah membimbing usaha mikro alih usaha membuat masker dengan berbagai model yang fashionable dipadukan dengan topi ataupun hijab.
Para dosen di STIE Bisnis Indonesia, yang mengawaki Entrepreneur Center sudah memiliki sertifikasi BNSP Bidang pemasaran.
Untuk selanjutnya, STIE Bisnis Indonesia akan melatih dengan sertifikasi pendamping UMKM. Bekerjasama dengan HIPMIKINDO Pimpinan Syahnan Phalipi.
Pembicara berikutnya dari STIE Ganesha,Pyof.Said, selaku Direktur Lembaga Pengembanfan Ekonomi dan Technopreneur Syariah( LPETS). Ini berencana akan membangun pembiayaan berbasis syaruah untuk UMKM.