Catatan Pinggir Luhut Binsar Pangaribuan

oleh -290 Dilihat
oleh

Setelah WHO menetapkan COVID-19 sebagai pandemi yang melanda hampir seluruh negara di dunia.

Setiap kali sedang merumuskan atau menentukan kebijakan, saya selalu berfikir untuk membuat kebijakan yang fokus kepada pencegahan dan penanggulangan wabah ini.

Karena satu yang menjadi fikiran saya adalah bagaimana saya sebagai bagian dari pemerintah Indonesia mampu membuat kebijakan yang mengakomodir seluruh hajat hidup rakyat Indonesia di tengah badai pandemi seperti ini.

Seperti yang kita semua tahu bahwa Presiden Joko Widodo telah menetapkan Pembatasan Sosial dengan Skala Besar yang berfokus pada keberlangsungan hidup seluruh masyarakat ditinjau dari berbagai aspek kebutuhan di tengah pandemi COVID-19 di Indonesia.

Seperti misalnya, sebentar lagi kita akan memasuki bulan suci Ramadhan dan setelahnya Idul Fitri dimana arus mudik akan terjadi.

Saya selaku Menteri Perhubungan Ad Interim punya tugas khusus dari Presiden Joko Widodo untuk mengkaji secara serius pengambilan dan perumusan kebijakan mudik terlebih di masa pandemi ini.

Saya lalu berfikir kita sungguh beruntung dipimpin oleh seorang kepala negara yang mengecap asam garam kehidupan rakyat Indonesia pada umumnya.

Dan hal ini saya lihat benar-benar tercermin pada setiap pengambilan keputusan bagaimana Presiden selalu berfokus pada keberlangsungan hidup rakyat bawah khususnya di tengah pandemi seperti ini.

Presiden benar-benar tegaskan kepada seluruh jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju untuk memperhatikan setiap detail kebutuhan rakyat Indonesia di masa-masa sulit seperti ini.

Kami tidak ingin kejadian di negara lain seperti di India yang kita saksikan bersama mengalami masalah dalam penanganan pandemi COVID-19, terjadi di Indonesia.

Karena itulah, saya ingin ketika kebijakan mudik diberlakukan, Pembatasan sosial dan fisik harus tetap berlangsung dan mereka yang tidak sanggup bekerja dan berpenghasilan di masa-masa sulit ini, masih bisa bertahan hidup dengan bantuan dari pemerintah.

Saya ingin tidak ada satupun warga yang bertambah sulit hidupnya di masa-masa sulit seperti ini.

Pandemi COVID-19 ini tidak hanya mengancam kesehatan seluruh penduduk dunia, tetapi juga mengancam kehidupan ekonomi dan sosial warga dunia.

Melihat fenomena ini, pemerintah tidak ingin semakin mempersulit kondisi kehidupan rakyat dengan hanya melihat pada satu permasalahan saja.

Kami ingin seluruh aspek berkehidupan rakyat Indonesia kami cermati dan perhatikan.

Dan ini bukan berarti pemerintah lambat mengambil keputusan, namun kita ingin pastikan rakyat Indonesia seluruhnya terlindungi oleh jaring pengaman sosial untuk masyarakat lapisan bawah agar tetap mampu memenuhi kebutuhan pokok.

Dan, menjaga daya beli lewat Perppu yang nantinya mengatur beberapa hal penting seperti ; penambahan jumlah penerima PKH di bulan April yang semula hanya untuk 9,2 juta keluarga menjadi 10 juta keluarga dengan disertai penambahan manfaat sebesar 25%.

Lalu penambahan jumlah dana kartu sembako, pembagian kartu pra kerja kepada 5 juta jiwa pekerja informal, kemudian ada pembebasan biaya listrik bagi pelanggan 450 kwh dan diskon 50% untuk pelanggan 900 kwh, dan restrukturisasi pinjaman dan penundaan cicilan pinjaman bagi tukang ojek, nelayan, dan supir taksi.

Saya berharap kepada seluruh rakyat Indonesia untuk tetap menjaga kesehatan dan tetap mematuhi protokol-protokol kesehatan seperti tetap tinggal di rumah, tidak bepergian dan menghindari kerumunan banyak orang, serta yang terpenting adalah mencari informasi yang terpercaya dan akurat.

Karena kami akan dan selalu bekerja semaksimal mungkin untuk mengupayakan yang terbaik untuk kesembuhan dan kesehatan seluruh rakyat Indonesia sehingga kita mampu bersatu dan berjuang melewati badai pandemi ini bersama-sama.

Tetap tinggal di rumah, karena pemerintah bekerja untuk semua.

http://pimpinanmedia.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.