TIRAS.id — “Sebagai warga baru Tangsel, saya akan pilih pak Ben aja,” ujar warga baru seorang jurnalis senior ini bersaksi.
Pasalnya, pindah rumah dari Jakarta ke Bumi Serpong Damai (BSD), ke kawasan Tangsel dari ibukota Jakarta tak repot. Beres dengan cepat dan gratis. Terbukti!
Dengan teknologi Dukcapil, urusan KTP hingga kartu keluarga beres dalam waktu singkat.
“Orangnya juga humble, saya ketemu ketika beliau meresmikan perpustakaan atau taman bacaan di sebuah cluster di BSD City. Kala itu, saya ngobrol saat masih jadi warga Jakarta, terasa hatinya tulus,” ujar mantan warga DKI ini.
Memiliki nomer whatsapps, pria ini mengaku takjub karena ucapan salam dibalas langsung oleh sang pejabat, sama akrabnya tatkala saat kopi darat.
Sebagai walikota Tangsel, Benyamin Dafnie telah membuktikan dirinya sebagai pejabat yang mengusai masalah dan punya visi untuk mengembangkan daerah penyanggah ibu kota.
Daerah Tangsel maju pesat, investasi dan property yang nilainya sangat fantastis. Ia pun, mau diajak berdebat soal mengenal betul seluk-beluk permasalahan di Tangsel.
Kesaksian Ini Ternyata Viral Di Grup Kawula Muda
Si jurnalis itu, memberi kesaksian di media sosial sebagai warga yang akan memilih kandidat walikota Tangsel dengan nomer tiga. “Jangan memilih pemimpin yang coba-coba,” pesannya kepada pemilih baru, yang baru akan menjadi pemilih.
Di saat organiasi jurnalis menjadi tim sukses keponakan Prabowo Subianto, yakni Rahayu Saraswati. Jurnalis ini malah mengaku terpesona dengan Benyamin Davnie, karena punya keunggulan lebih mampu memimpin Tangsel.
Tangsel rumah kita bersama, tak hanya komit dalam pemberatasan Narkoba di wilayah Tangsel, tapi sangat konsen membangun SDM di Tangsel.
Sang kandidat wakil walikota Tangsel, H.Pilar Saga memang sosok yang sejak lama anti narkoba. Mantan ketua AMPG yang professional dan figure anak muda kekinian.
“Kami akan terus mendorong pembangunan MRT Jabodetabek melintasi lebih dari 30 kilometer wilayah Tangsel. Ini mendorong Tangsel semakin terkoneksi dengan daerah lain,” jelas Benyamin dalam sikap kebapaan yang sikapnya selalu ingin membantu dan menyenangkan orang banyak.
Menurut Benyamin, konsep pembangunan kota lestari juga menjadi ide lain. Kota lestari adalah konsep pembangunan yang tidak mengikis atau mengorbankan aset wilayah, seperti lingkungan, budaya, juga kekhasan lainnya.
“Ada keseimbangan ruang antara ruang terbuka hijau dengan rencana pembangunan. Jadi kota lestari akan tetap mampu menyediakan ruang-ruang interaksi bagi masyarakat, lansia, anak-anak, juga generasi milenial,” kata Benyamin.
Benyamin mengatakan, seperti kota-kota lainnya, Tangsel juga menghadapi berbagai isu khas kawasan urban, seperti kemacetan.
Kendati demikian, apa yang sudah dan sedang dilakukan Pemkot Tangsel mampu memberikan jawaban. Untuk mengurangi titik kemacetan, dilakukan penataan kawasan, mulai dari pasar, stasiun, juga titik lokasi lain.
Terkait pelayanan kesehatan, pasangan Benyamin-Pilar akan lebih mengutamakan jemput bola. Idenya dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat bahkan sebelum sakit.
“Nanti akan ada mantri keliling yang memeriksakan kesehatan warga sebelum sakit. Kami juga akan membangun rumah sakit tipe C di tiap kecamatan. Jadi di setiap satu kecamatan, ada satu rumah sakit yang bisa memberikan pelayanan kesehatan,” jelas Benyamin.
Sementara Pilar Saga Ichsan juga menawarkan ide pembaharu untuk semakin meningkatkan sektor perekonomian di Tangsel. Salah satu yang menjadi perhatian serius arsitek berusia 29 tahun itu adalah UMKM. Pihaknya berkomitmen membuat infrastruktur UMKM di Tangsel semakin merata.
Pilar juga berencana membuat wadah yang bisa semakin mempertemukan pelaku-pelaku UMKM dengan pasar nasional hingga internasional. Salah satu caranya dengan menggelar kegiatan berskala internasional.
“Kami juga akan membuat aplikasi digital. Ada peta sebaran lokasi pelaku UMKM. Jadi setiap produk UMKM yang ada di Tangsel bisa semakin mudah diakses. Pelaku UMKM harus semakin terkoneksi dengan teknologi untuk menjawab tantangan ke depan,” imbau Pilar.
Pilar optimistis beragam program yang disiapkannya bersama Benyamin Davnie mampu membuat Tangsel semakin unggul.
“Ke depan, Tangsel bukan hanya menjadi kota terbaik di Indonesia, tapi sudah menyentuh Asia bahkan dunia. Karena Tangsel adalah rumah kita bersama, saya mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan Tangsel menjadi lebih baik,” tuturnya.
“Jangan memilih pemimpin yang coba-coba,” pesannya kepada pemilih baru, yang baru akan menjadi pemilih.