TIRAS.id — Tulisan Tentang Nilai Kehidupan
Seorang anak laki-laki datang kepada kakeknya dan bertanya, “Arti dari Nilai Kehidupan?”
Kakek itu memberinya satu batu dan berkata, “cari tahu nilai batu ini, tapi jangan menjualnya.”
Anak laki laki itu membawa batu itu ke penjual jeruk dan bertanya kepadanya berapa harganya? Penjual jeruk melihat batu yang mengkilap dan berkata, “Anda bisa mengambil 12 jeruk dan memberikan batu itu pada saya.”
Anak laki laki itu meminta maaf dan berkata bahwa kakeknya telah memintanya untuk tidak menjual batu tersebut.
Dia pergi ke tempat yang lain dan menemukan penjual sayuran. “Berapa nilai batu ini?” tanyanya kepada penjual sayuran. Penjual sayur itu melihat batu yg mengkilap dan berkata, “Ambillah satu kantong kentang dan beri aku batu tersebut.”
Anak laki laki itu kembali meminta maaf dan berkata bahwa dia tidak dapat menukarkannya.
Selanjutnya, dia pergi ke toko perhiasan dan menanyakan nilai batu tersebut. Tukang perhiasan tersebut melihat batu di bawah lensa dan berkata, “Saya akan memberi kamu Rp 1 juta untuk batu ini.”
Ketika anak laki laki itu menggelengkan kepalanya, tukang perhiasan itu berkata, “baiklah, ambillah dua kalung emas 24 karat, dan berilah aku batu tersebut.”
Anak laki laki tersebut sekali lagi menjelaskan bahwa ia tidak bisa menjual batu itu.
Dia berjalan lagi dan anak laki-laki itu melihat sebuah toko batu mulia dan meminta penjual menilai batu ini.
Ketika penjual batu mulia itu melihat batu rubi besar tersebut, dia meletakkan kain merah dan meletakkan batu rubi di atasnya.
Lalu dia berjalan ber-putar putar mengelilingi batu rubi dan membungkuk dan menyentuh kepalanya di depan batu rubi. “Dari mana kamu membawa batu rubi yang tak ternilai harganya ini?” tukang batu tersebut bertanya.
“Bahkan jika saya menjual dunia dan hidup saya, saya tidak akan bisa membeli batu yang tak ternilai harganya ini.”
Tertegun dan bingung, anak laki laki itu kembali ke kakeknya dan menceritakan apa yang telah terjadi.
“Sekarang ceritakan kepadaku seberapa banyakkah Nilai suatu Kehidupan itu, kakek?”
Kakek berkata, “jawaban yang kamu dapatkan dari penjual jeruk, penjual sayuran, tukang perhiasan dan tukang penjual batu mulia, mereka menjelaskan tentang Nilai Kehidupan kita …”