Polisi Yang Jadi Pengacara, Salah Satunya Anjan Pramuka

oleh -617 Dilihat
oleh
Polisi Yang Jadi Pengacara, Salah Satunya Anjan Pramuka

Tampak Dalam foto, Anjan yang ditunjuk oleh Ketua Peradi Prof.Dr. Otto Hasibuan, SH,MM untuk menerima Skep. Pengangkatan Advokat thn.2021.

“Saya mengikuti proses ujian sekitar 3 tahun yang lalu sebelum Pandemi di Kampus Untar,” kata mantan Deputi Pencegahan BNN, pria yang dalam sejarah di kepolisian kerap membongkar kasus-kasus bandar kelas berat, bahkan jaringan internasional.

Irjen (P) Drs Anjan Pramuka Putra SH M.hum, yang dikenal sebagai polisi trengginas dalam memberantas narkoba menjadi pengacara.

Minggu yang lalu, Anjan  dilantik dan diambil sumpah sebagai Advokat di Pengadilan Tinggi Jabar oleh Ketua Peradi dan Ketua PT Jabar.

Terkait dengan profesi barunya, Anjan memang dikenal sosok yang berintegritas. Pria yang juga menjadi Dewan Pakar di LSM Granat, berkomitmen pada dirinya sendiri, masyarakat dan Tuhan untuk selalu menjadi orang benar.

Profesi pengacara adalah ahli hukum yang tugasnya memberikan pendampingan hukum agar seorang klien bisa mendapatkan hak-haknya selama menjalani proses hukum.

Dalam praktiknya, seorang Pengacara bebas mengeluarkan pernyataan atau pendapat selama membela kasus klien di pengadilan asalkan  berpegangan dengan kode etik profesi serta peraturan perundang-undangan.

Bahwa ketentuan lain yang ditetapkan olah Undang-Undang, pengacara dilarang membedakan perlakuan terhadap kliennya berdasarkan agama, politik, jenis kelamin, ras, atau latar belakang sosial dan budaya.

“Kalau untuk urusan narkoba, saya tidak berkenan membela, apalagi misalnya bandar atau kaki tangannya, enggaklah,” ujar Anjan serius. Ia akan membela pada orang-orang yang terzolimi, dalam perkara hukum.

 

Alumni AKABRI 1986 Mengaku Dalam Masa Adaptasi Baru

Di masa pandemi dan bekerja di sektor swasta. Tak jadi polisi lagi, hingga work from home (WFH) dan pergi ke kantor dalam ritme yang semua orang juga sedang adaptasi.

Ia rajin gowes dengan sepeda lipatnya, hanya memang hobinya terjun payung serta diving, memang tak lagi dilakukan.

Pribadi yang ramah dan bersahabat ini mengaku ubah laku hidupnya dengan rutinitas new era. Minum jamu, rutin makan vitamin dan jemuran pagi.

“Sebelum PPKM, kami sekeluarga bahkan suka gowes sampai ke Bali dan Yogya,” ujar Anjan yang memilih bersepeda demi menjaga kesehatan, kebugaran, serta sekadar melepas kepenatan.

“Ya, hidup ini seperti mengendarai sepeda. Untuk menjaga keseimbangan, naik sepeda semacam hidup kita yang terus berjalan, apapun keadaannya,” demikian pria sederhana ini mengutip filosofi bersepeda, “Mengayuh sepeda, teruslah bergerak.”

Naik sepeda yang harus bergerak. “Juga kita perlu tahu, bahwa pada titik tertentu, kita juga akan berhenti dan turun,” ujar Anjan yang terus berusaha meningkatkan kualitas setiap bagian dari hidupnya.

Jenderal polisi yang secara track record “galak” terhadap bandar narkoba ini memang terasa jadi lebih sufi. Lebih dekat dengan keluarga dan Tuhan.

Bangun pagi sholat subuh, ngaji hingga jogging. “Ya sekarang hidup lebih teratur,” ujar Anjan dalam wawancara lewat video call. Ia mengaku, saat menjadi polisi ritme hidupnya zigzag, kerap melupakan kesehatan.

Pria kelahiran Semarang ini pun dikenal sebagai polisi yang trengginas saat bertugas di Polda Metro Jaya dan punya pengalaman di banyak penugasan di wilayah kejahatan narkoba.

“Kadang, masih suka zoom, sharing info. Atau malah jurnalis, suka telepon nanya hal-hal yang off the record,” jelas Anjan.

Sejarah memang mencatat, pria ini beberapa kali mengungkap kasus besar. Ada masa ia juga yang berhasil menanggap anak pejabat dan mengungkap bandarnya.

Beberapa pengungkapan Bandar besar, menjadi bagian dari prestasinya. Operasi Pengungkapan Kasus Narkoba Tingkat Internasional di Pantai Ujung Genteng Sukabumi bulan Januari 2012 sempat melambungkan namanya.

“Jabatan itu amanah, dan harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab,” Anjan berkata serius saat itu.

“Jika tidak menumpas para bandar narkoba dan pemasok-nya. Maka, korban penyalahgunaan narkoba di Indonesia jumlahnya semakin meningkat,” ungkap Anjan.

Lelaki kelahiran 21 Januari 1963 ini pun dengan rendah hati, bangga selalu mendapatkan tim kerja yang solid. Baik pengungkapan kasus-kasus di dalam negeri maupun mengungkap jaringan narkoba internasional.

Malang melintang berhadapan dengan kejahatan narkoba sejak tahun 2002, Anjan ditugaskan di Satuan Idik 1 Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya.

Berpengalaman dalam bidang reserse, pada 27 Agustus 2014, lelaki kelahiran Semarang menjabat sebagai Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri.

Sejak 1 Januari 2016 mengemban amanat sebagai Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri.

Tanda jasa yang dimiliki beliau mulai dari Bintang Bhayangkara Nararya sampai dengan Satyalancana ops Kepolisian dari Presiden RI.

Yang menarik, walau yang bersangkutan di bidang pemberantasan, Anjan yang dikenal tegas selalu menekankan.

“Masyarakat juga harus ambil bagian dalam pencegahan dan penanggulangan,” ujarnya.

“Jangan diberikan ke aparat saja, masyarakat sendiri harus bisa mengantisipasi jangan sampai Narkoba masuk ke wilayahnya,” ujarnya membangkitkan kesadaran, bahwa rakyat Indonesia harus berani melawan bahaya narkoba dari benteng keluarga.

Di masa pandemi, saat ini Anjan pun punya tekat. “Teruslah berbuat yang terbaik untuk bangsa ini,” kata Anjan yang tetap bersahaja ini.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.