Klik ini jika lupa intonasi lagunya, ya klik ini
Beritasenator.com — Beredar info mengenai lagu ‘Kulihat Ibu Pertiwi’ aslinya adalah lagu ‘What a Friend We Have in Jesus’.
Benarkah?
Lagu, yang liriknya ditulis oleh Joseph Medlicott Scriven (1819-1886), penduduk asli Dublin, Irlandia, pada tahun 1855.
Lagunya sendiri digubah oleh Charles Converse (nama samarannya “Karl Reden”) pada tahun 1868.
Pada tahun 1908 komponis asal Solo, Kamsidi Samsuddin (bukan Ismail Marzuki) mengubah liriknya yang kemudian diberi judul “Ibu Pertiwi”
Pada tahun 1990 lagu aslinya diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh C. Chj. Schreuder dan LJM Lumapau, kemudian dijadikan lagu pujian di gereja Katolik dengan judul “Yesus Kawan yang Sejati”.
Lagu ‘What a Friend in Jesus‘ sudah diterjemahkan, bahkan diubah makna liriknya (seperti ‘Ibu Pertiwi’) ke banyak bahasa termasuk Prancis, Jerman, Italy, Rusia, China, Jepang, last but not least, Indonesia.
Seperti karya-karya fenomenal lain, puisi ini tercipta dari rasa sakit, ketika Scriven mengalami sebuah tragedi besar dalam hidupnya.
Semasa muda, ia bertunangan dengan seorang wanita yang sudah lama ia kenal dan cintai. Namun, saat semua persiapan upacara pernikahan sudah disiapkan, tunangannya meninggal karena tenggelam pada malam sebelum mereka menikah.
Atas kesedihan ini, ia pun pindah ke Kanada.
Di negara itu, ia sempat bertunangan untuk kedua kalinya dengan seorang wanita bernama Eliza Roche.
Namun, gadis itu sakit dan meninggal.
Dalam masa kesedihan, ia kemudian bergabung dengan sebuah gerakan keagamaan Plymouth Brethren untuk membantu anggota lansia.
Dan, berawal dari sanalah ia sadar, bahwa kesedihannya bukan apa-apa dibanding penderitaan orang miskin dan lemah, sehingga ia memutuskan untuk membantu orang-orang miskin yang tertekan secara mental.
Kesedihannya belum berakhir, ia mendapat kabar ibunya mengalami sakit keras di Irlandia sementara ia tidak mungkin pulang menjenguknya.
Dalam masa-masa ini ia menuliskan puisi “What a Friend We Have in Jesus” untuk menghibur hati ibunya yang sedih.
Lirik itu ia kirimkan kepada ibunya dan satu liriknya ia simpan.
Ternyata lagu ini tidak hanya menghibur ibunya, tetapi turut menyemangati orang-orang lemah dan miskin.
Kisah hidupnya mungkin tidak akan menjadi bagian dari sejarah gereja jika dia tidak menulis sebuah lagu paling terkenal dan paling dicintai sepanjang masa, yakni lagu “What a Friend We Have in Jesus”.
Joseph Scriven ditemukan meninggal di sungai pada 10 Agustus 1886, dan dimakamkan di samping makam kekasihnya, Eliza Roche
Silahkan klik ini, kemudian senandungkan.
Lagu ‘Ibu Pertiwi’ merupakan lagu yang ciptakan oleh Kamsidi Samsuddin.
Lagu banyak didengarkan oleh masyarakat saat momen adanya kerusuhan atau bencana alam.
Memiliki makna yang sangat mendalam, lagu ini juga banyak dinyanyikan oleh penyanyi papan atas seperti Iwan Fals, hingga Fiersa Besari.
Salah satu cover yang cukup populer dari lagu ini adalah dari Shanna Shannon.
Berikut lirik lagu ‘Ibu Pertiwi’ yang dinyanyikan oleh Kamsidi Samsuddin.
Kulihat ibu pertiwi
Sedang bersusah hati
Air matamu berlinang
Mas intanmu terkenang
Hutan gunung sawah lautan
Simpanan kekayaan
Kini ibu sedang susah
Merintih dan berdoa
Kulihat ibu pertiwi
Kami datang berbakti
Lihatlah putra-putrimu
Menggembirakan ibu
Ibu kami tetap cinta
Putramu yang setia
Menjaga harta pusaka
Untuk nusa dan bangsa