TIRAS.ID – Komisioner Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) bidang Pendidikan, Prof. Amilin, menerima kunjungan resmi Tim Pengelola LSP-P1 Politeknik Negeri Indramayu (Polindra) di kantor BNSP pada 3 Juni 2024.
Dalam kunjungan tersebut, Prof. Amilin didampingi oleh Sub Koordinator Bidang Pengembangan dan Pengendalian Lisensi BNSP, Fauzi.
Kedatangan Tim Pengelola LSP Polindra yang terdiri dari Moh. Ali Fikri dan Nurohmat ini diutus oleh Direktur Politeknik Negeri Indramayu, Rofan Aziz.
Mereka berkoordinasi untuk memperpanjang izin Lisensi LSP Polindra yang akan habis masa berlakunya pada Agustus 2024.
Prof. Amilin memberikan arahan agar Tim LSP Polindra menyiapkan semua dokumen persyaratan sesuai Peraturan BNSP Nomor: 3/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Ketentuan Umum Lisensi Lembaga Sertifikasi Profesi.
“Untuk proses perpanjangan Lisensi, hendaknya menyiapkan semua dokumen persyaratan,” ujar Prof. Amilin.
Fauzi menambahkan bahwa LSP yang masa berlaku izin lisensinya akan berakhir harus segera mengurus perpanjangan tersebut enam bulan sebelum masa aktif izin berakhir.
“Segera ajukan semua persyaratan pada masa enam bulan sebelum masa aktif izin berakhir,” katanya.
Sebagai warga asli Indramayu, Prof. Amilin berkomitmen mendorong kesiapan Polindra untuk lebih berkontribusi dalam menyiapkan SDM kompeten di Kawasan Industri Rebana.
Hal ini sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan Kawasan Jawa Barat Bagian Selatan.
Kawasan Rebana merupakan kawasan pengembangan Super Ekonomi Khusus yang meliputi wilayah Subang, Majalengka, Cirebon, Indramayu, Kuningan, dan Sumedang, yang menghubungkan kawasan perkotaan inti Cirebon-Patimban-Kertajati.
Prof. Amilin berpesan agar LSP Polindra menyiapkan SDM trampil dan kompeten untuk memanfaatkan peluang pembangunan di Kawasan Super Ekonomi Khusus Rebana yang diproyeksikan dapat menyerap 4,49 juta tenaga kerja.
“Siapkan SDM trampil dan kompeten untuk menyongsong Indonesia Emas 2045,” tuturnya.
Polindra saat ini terus meningkatkan kurikulum dan fasilitas pendukungnya. Nurohmat menyatakan, “Dalam rangka mewujudkan visi Polindra menjadi Politeknik terdepan di tingkat nasional dan berdaya saing global, kami terus meningkatkan kualitas proses pendidikan dengan proporsi teori 35% dan praktik 65%.”
M. Ali Fikri menambahkan bahwa Polindra terus membangun kemitraan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kerja (Dudika) untuk memenuhi kebutuhan SDM trampil dan kompeten sesuai dengan kebutuhan industri.
“Kami terus membangun kemitraan dengan Dudika,” ujarnya.