Optimisme Di Tengah Pandemi

oleh -611 Dilihat
oleh
#momentanpajarak
Oleh: Asri Hadi

TIRAS.id — Seperti sedang menyusun sebuah puzzle, potongan demi potongan peristiwa dengan presenter dan jurnalis ini mampir di kepala.

Tatkala sang pembawa acara, live via zoom dalam layar diskusi: Mencari Titik Tengah Antara Ekonomi dan Kesehatan.

Tentu saja, momen kejadian di foto dan catatan pinggir-nya itu, sebelum pandemi Covid-19, sekarang ini.

Dimana kita harus, “jaga jarak” dan bagian protokoler kesehatan wajib memakai masker. Akan dilakukan penilangan bagi yang tidak bermasker di muka umum, sejak 27 Juli sampai 9 Agustus 2020.

Sepenggal adegan dari puzzle yang teringat, tatkala menjelang malam, suasana Cilandak Town Square, yang dikenal dengan nama Citos, sudah menjadi tujuan populer warga Jakarta untuk hang out atau jalan-jalan.

Tiba-tiba, sesosok perempuan bertubuh tinggi langsing hadir.  Ia mengusik perhatian, termasuk orang-orang yang berada di sudut kafe Tartine.

“Hai, apa kabar,” sapanya ramah.  Ia mengulurkan tangannya, yang langsung kusambut cepat.  Sebaris senyum tampak menari-nari pada paras Fristian Griec, yang sangat dikenal akrab oleh publik.

Dara yang terkesan tomboi.  Ada getaran halus yang terasa hangat, kala kugenggam jemarinya sedetik kemudian.

Wajah Fris, demikian wanita ini akrab disapa, memang kerap menyapa kita dalam tayangan program berita Kompas TV sebagai news anchor.

Parasnya, sorot matanya hingga bibir mungilnya, tak seserius saat ia menjadi pewawancara, para tokoh.

Sesaat kemudian, kami memesan makanan. Kepada pramusaji, ia meminta kopi hitam. Sembari menunggu pesanan, kami lantas bertukar cerita.

Jurnalis TV, Kandidat Ketua Umum FH UnpadJurnalis TV, Kandidat Ketua Umum FH Unpad

Asal tahu saja, aku sempat meriset sepakterjang dari sosok bernama Fristian ini, sebagai seorang jurnalis. Fristian Shamsapeel Griec Humalanggi atau yang dikenal dengan nama Fristian Griec, adalah pribadi yang ceria.

Ia punya talenta berkomunikasi baik dengan siapapun. Fristy, wartawati yang merupakan alumni Fakultas Hukum Universitas Panjajaran, Bandung.

Memulai kariernya sejak tahun 2012 hingga 2014, di Indosiar sebagai pembawa berita Fokus Pagi, Patroli dan Fokus Sore, dengan gunakan nama Fristian Humalanggi. Sejak akhir Juli 2015 Fristian pindah dari RTV ke Kompas TV.

Diberi kesempatan membawa program “primetime” talkshow Kompas Malam dan kerap hadir pula dalam program Kompas Petang.

“Sebagai seorang jurnalis, adalah keharusan bagi saya untuk terus mengikuti berbagai isu nasional maupun lokal,” ujarnya memulai cerita.

Kesibukan adalah suatu hal yang dianggap dinamis bagi Fristy, berawal pagi hari harus dapat mewawancarai Menteri, Ketua DPR, Kapolri, Panglima TNI atau pejabat maupun tokoh lain.

Ia juga harus berinteraksi dengan  pedagang yang jualan di pasar, nelayan, Ibu rumah tangga, petugas keamanan, siapapun, apapun latar belakangnya, berapapun usianya.

Jurnalis TV, Kandidat Ketua Umum FH UnpadJurnalis TV, Kandidat Ketua Umum FH Unpad

Sebagai seorang jurnalis televisi setiap hari dia beradu dengan kecepatan menyampaikan informasi kepada publik.

Lajang  kelahiran Jakarta 12 Oktober 1988 ini, termasuk “berani” dalam memasuki liputan-liputan di daerah bencana dan konflik. Pribadi, yang cepat beradaptasi dengan situasi apapun.

Perempuan berdarah Manado ini pernah menerobos ke zona merah di Sulu, Filipina, basisnya para milisi Abu Sayyaf. Dengan “kenekatan yang terukur”, memperhitungkan risiko, memutuskan “timing” yang tepat, dan berhasil menembus zona merah tempat para sandera ditahan ketika itu.

Suka tampil live dalam persidangan kasus hukum yang menghebohkan tanah air, antara lain, Jessica dengan kopi “arsenik” Vietnamnya.

Tampilan dan pertanyaannya yang tajam baik kepada Jaksa Penuntut Umum hingga pengacara Jessica, Otto Hasibuan membuat acara itu, sangat ditunggu-tunggu pemirsa.

Gadis berdarah Minahasa ini kelihatan segar, dengan rambut pendeknya. Kini, telah benar-benar hadir di hadapanku.

Tak terasa obrolan tak sekedar urusan organisasi, pekerjaan, tapi bicara hal-hal off the record, cinta dan lifetime commitment. Sisi lain dari penampilannya yang elegan.

Sungguh, kejadian normal yang tak bisa dilakukan di era New Normal. Di saat kita menghindari kerumunan serta bekerja, bersekolah dari rumah. Kalau kita pergi ke satu tempat, semua ada protokolnya.

Waktu terus berjalan, kita memaski perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas New Normal. Mendidik, melibatkan dan memberdayakan masyarakat sekeling dengan norma baru.

Ya, kita hidup sehat dengan tatanan baru. Perubahan pola hidup, beradaptasi dengan beraktivitas dan bekerja. Tentunya harus mengurangi kontak fisik dengan orang lain.

Normal baru adalah keadaan di mana ekonomi, masyarakat berbeda dari situasi yang berlaku sebelum dimulainya krisis. Karena, roda perekonomian harus tetap berjalan

Sebuah hidup di bawah new normal. Kita merealisasikan skenario new normal, menjaga produktivitas di tengah pandemi virus corona COVID-19. Kehidupan pun terus berjalan.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.